BARLEY
BARLI
الشعير
Barlei, Hordeum Vulgare (Latin), merupakan tanaman
biji-bijian yang termasuk dalam keluarga Poaceae. Tanaman ini tumbuh
dengan baik di daerah beriklim sedang hingga dingin. Tanaman Barli memiliki
batang ramping, daun-daun berbentuk lembaran, dan bunga dalam bentuk malai,
sedangkan bijinya berbentuk oval dan berwarna cokelat atau kehijauan dengan
kulit yang rapuh. Barli merupakan salah satu jenis biji-bijian yang memiliki
kandungan serat, protein, dan karbohidrat yang tinggi. Di Indonesia, Barli
memang tidak cukup populer, namun di negara-negara Muslim, Barli telah banyak
dikonsumsi sejak lama, salah satunya adalah sebuah penelitian arkeologi yang
menunjukkan bahwa biji-bijian ini telah ada serta tumbuh di negeri Mesir sejak
lebih dari 10.000 tahun yang lalu.
PENJELASAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN, HADITS DAN SAINS
Rasulullah Saw. sangat menyukai barley. Rasulullah menyukai olahan barley dalam bentuk sup hangat. Beliau mengungkapkan bahwa barley sangat penting untuk manusia, sebab barley atau biji-bijian ini mengandung banyak karbohidrat dan nutrisi lainnya. Menurut beliau, seseorang yang mengonsumsi barley dapat mencegahnya dan mengatasinya dari sakit demam.
Salah satu hadits mengenai barley yakni mengenai rekomendasi dari Rasulullah saw. Untuk mengkonsumsi talbina (makanan dari tepung barley) yang sangat baik diberikan pada orang sakit dan berduka. Rasulullah Muhammad Saw. mengatakan bahwa
“At-talbina memberi ketenangan pada hati yang berduka dan membuatnya aktif serta mengurangi beberapa kesedihannya.” HR. Al-Bukhari.
Selain itu dalam hadits lain, Rasulullah SAW memberikan nasihat tentang konsumsi barley. Beliau bersabda:
“Barley adalah makanan yang sangat baik. Ia menguatkan perut dan memberikan nutrisi bagi tulang.” HR. Al-Bukhari.
Hadits ini menunjukkan bahwa barley adalah makanan yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan juga menyediakan nutrisi penting untuk tubuh, terutama tulang. Dari penjelasan di atas dapat disipmulkan barley merupakan tanaman yang dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.
Tanaman barley termasuk dalam kingdom Plantae, divisio Magnoliophyta (tumbuhan berbunga), kelas Liliopsida, ordo Poales, famili Poaceae. Nama ilmiahnya adalah Hordeum vulgare. Barley merupakan tanaman semusim yang memiliki batang yang tegak dan panjang, daun yang runcing, serta bunga yang terkumpul dalam bentuk malai. Tanaman ini memiliki sistem akar yang serabut dan dapat tumbuh baik di daerah dengan iklim sedang hingga dingin. Siklus hidup barley melibatkan fase benih, fase vegetatif (pertumbuhan tanaman), fase berbunga, dan fase pematangan biji. Proses ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, cahaya, dan kelembaban.
Sejarah jelai dimulai pada tahun 7.000 SM, pada situs arkeologis Mehrgarh di anak benua India menjadi bukti paling awal adanya pertanian barley. Jelai yang dibudidayakan atau H. vulgare merupakan turunan dari barley liar atau Hordeum spontaneum. Keduanya adalah diploid di mana 2n=14 kromosom, dikarenakan terjadi persilangan antara barley liar dengan barley yang dibudidayakan tersebut. Kedua barley ini masih dalam satu spesies kemudian dihasilkan menjadi Hordeum vulgare subsp. spontaneum dan subsp. vulgare (budidaya). Dari banyaknya tanaman panen budidaya, barley adalah tanaman budidaya pertama yang ada di Timur Tengah, sama halnya dengan gandum einkorn dan emmer.
Dr. Howard Lutz dari Institute of Preventative Medicine di Washington mengagumi khasiat tanaman barley. Dia menyebut barley sebagai produk paling luar biasa pada dekade ini. Selain itu, barley memiliki manfaat yang mampu meningkatkan stamina, kejernihan pikiran, mengurangi kecanduan pada hal-hal buruk dan energi seksual.
Senada dengan Dr. Yoshihide Hagiwara, seorang ahli genetika tanaman. Dia meneliti hampir 150 jenis jelai dalam kurun waktu 15 tahun. Hasil penelitiannya menemukan bahwa kandungan natrium organik yang tinggi pada jelai, mampu menjaga kalsium dalam bentuk larutan di aliran darah dan benar-benar melarutkan timbunan kalsium di persendian. Selain itu, menurutnya jelai juga mampu menggantikan natrium organik dari lapisan perut, yang dapat membantu pencernaan dengan meningkatkan asam klorida di perut.
Seorang ahli biologi lulusan University of California, Yasno Hatta telah melakukan identifikasi bahwa di dalam jelai memiliki aksi yang kuat pada DNA manusia. Selain itu, mampu menekan dan menyembuhkan kematian sel dan menunda penuaan serta menyembuhkan pankreatitis, stomatitis (radang rongga mulut), dermatitis, luka pada lambung dan duodenum. Hasil penelitiannya yang lain menemukan bahwa air dari barley lebih kuat daripada obat steroid dengan efek samping yang lebih sedikit. Dr. Hagiwara menemukan bahwa mengonsumsi jus barley mampu memperbaiki DNA yang rusak dengan sendirinya lebih cepat. Dia mengklaim bahwa jelai memiliki kandungan klorofil yang tinggi mampu menetralkan dan menghilangkan racun di dalam tubuh.
Dari temuan para peneliti itu, sekarang bisa lebih dipahami mengapa Nabi Muhammad Saw. menyarankan mengonsumsi barley atau jelai bagi orang sakit dan yang berduka. Bagaimanapun, pada kondisi ini biasanya nafsu makan menurun bahkan memperburuk keadaan seseorang, sebab dapat mendorong penyakit lebih lanjut atau bahkan menyebabkan seseorang mencari kepuasan dari zat berbahaya.
Barley mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, serat, protein, vitamin B kompleks (termasuk B1, B2, dan B3), mineral (terutama selenium, fosfor, dan mangan), serta antioksidan seperti beta-glukan. Dalam dalam seratus gram barley terdapat kandungan 350 kalori, 2,5 miligram zat besi, 2 miligram zinc, 37 mikrogram selenium, 15 gram serat, 10 gram protein, 80 gram karbohidrat, 30 miligram kalsium, 220 miligram fosfor, 80 miligram magnesium, 280 miligram kalium. Di dalam barley juga terdapat kandungan folat, vitamin B dan K, mangan, dan beraneka antioksidan, seperti flavonoid, lutein, dan zeaxanthin.
MANFAAT BARLEY
Biji barley dikonsumsi sebagai makanan manusia dalam bentuk sereal sarapan, tepung, sereal, roti dan produk olahan lainnya. Selain itu, barley juga digunakan dalam industri minuman, terutama untuk pembuatan bir. Barley malt merupakan bahan dasar dalam proses fermentasi pembuatan bir. Selain sebagai pangan, barley juga digunakan dalam berbagai produk seperti suplemen kesehatan, produk perawatan kulit, pakan ternak dan bahkan dalam produksi whisky dan bir. Barley dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, khususnya pada tanah yang subur dan memiliki drainase baik. Barley merupakan jenis tanaman musim dingin yang relatif tahan terhadap suhu dingin. Barley memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti:
1. Menjaga berat badan. Barley tergolong makanan yang berserat tinggi sehingga mengonsumsi barley akan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama serta membantu menjaga berat badan tetap ideal jika dikonsumsi secara rutin. Barley juga memiliki kandungan beta-glukan yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi jaringan lemak di perut.
2. Melancarkan saluran pencernaan. Barley memiliki kandungan serat yang sangat bermanfaat untuk mencegah konstipasi dan melancarkan pencernaan. Di dalam barley juga terdapat sifat prebiotik yang dapat meredakan peradangan, meringankan gejala gangguan pada saluran pencernaan, serta mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus.
3. Menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh sebab barley tinggi serat. Sehingga mengonsumsi barley dapat mengurangi penyerapan kolesterol, terhindar dari risiko penyakit yang disebabkan oleh kolesterol tinggi, seperti penyakit kardiovaskular.
4. Menurunkan risiko penyakit jantung. Kandungan kalium pada barley mampu menurunkan tekanan darah. Apalagi jika dikonsumsi secara rutin, maka akan menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
5. Mencegah penyakit diabetes. Barley yang memiliki kandungan antioksidan dan magnesium sangat bermanfaat dalam menurunkan kadar gula darah dan mengoptimalkan kinerja hormon insulin. Sehingga meminimalisasi risiko terjadinya penyakit diabetes.
6. Mencegah penyakit batu empedu. Barley yang memiliki kandungan serat memiliki manfaat untuk mencegah pembentukan batu empedu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi barley akan mengurangi 10% risiko terjadinya penyakit batu empedu.
7. Mengurangi risiko terjadinya kanker usus. Barley yang merupakan jenis biji-bijian yang berserat tinggi, bisa menurunkan risiko penyakit kronis, seperti kanker usus serta menghambat pertumbuhan sel kanker.
Manfaat yang terkandung di dalam barley sangat banyak, namun tidak semua orang bisa mengonsumsi barley. Hal ini disebabkan barley mengandung gluten. Sedangkan gluten tidak cocok dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit alergi gluten atau penyakit celiac.
Oleh karena itu, jika seseorang mengalami penyakit celiac atau alergi gluten, maka disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu bila ingin mengonsumsi barley. Para ahli menyarankan memilih barely utuh (whole grain) jika ingin mengonsumsi barley atau olahan yang terbuat dari barley agar pengguna memperoleh manfaatnya secara maksimal. Bila mengonsumsi barley, jangan lupa disertai dengan makanan bergizi lainnya dan tetap menerapkan pola hidup sehat agar badan tetap sehat dan bugar.
(WALLAHU A’LAM)
(SILAHKAN DIBUKTIKAN)