LENTIL

KACANG LENTIL

العدس

Lentil, Lens Culinaris (Latin), merupakan jenis tumbuhan kacang-kacangan. Tanaman ini disebutkan secara tidak langsung dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah (2): 61. Tanaman ini berasal dari daerah Timur Tengah, lalu menyebar ke Eropa, Afrika Utara, dan dataran Indonesia. Tanaman ini sudah ditemukan sejak 2.400 SM dan telah menjadi bagian makanan manusia sejak zaman purba. Tanaman lentil banyak dibudidayakan di negara Timur Tengah, memiliki tinggi 30-50 cm. Lentil termasuk ke dalam golongan tanaman monokotil dan dari keluarga kacang-kacangan. Tanaman lentil dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, namun tidak tahan pada kondisi yang tergenang air.

KACANG LENTIL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN, HADIS DAN SAINS

Kacang adas berasal dari bahasa arab سذع (adas) atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai lentils, dan di indonesia sering disebut miju-miju yang merujuk kepada jenis lentil yang berwarna merah. Nama ilmiah kacang lentil memiliki nama ilmiah Lens Culinaris.

Tanaman ini memiliki tinggi 30 sampai 50 sentimeter, daunnya berseling berbentuk lonjong-linear dan tumpul. Bijinya tersimpan dalam polong, disetiap polongnya berisi dua biji. Kacang lentil disarankan untuk tidak dikonsumsi dalam keadaan mentah, dikarenakan terdapat kandungan anti nutrisi. Oleh karena itu dalam menyantap lentil harus dengan kondisi sudaj matang agar tidak bersifat racun dan nutrisinya terserap secara maksimal. Sebelum diolah lentil perlu direndam semalam untuk mengurangi kandungan phytate. Saat proses memaksaknya juga dibutuhkan waktu 10-30 menit.

Artinya: “Dan  Ingatlah,  ketika  kamu  berkata,  “Wahai  Musa!  Kami  tidak  tahan  hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,   agar   Dia   memberi   kami   apa   yang   dibutuhkan   bumi,   yaitu   sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya,  dan bawang merahnya”. Musa berkata: “Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta”. Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (Q.S. Al Baqarah: 61)

Beberapa tafsir semisar Tafsir Jalalain, maupun tafsir Baghawi tidak menyebutkan secara jelas kata Adas yang terdapat dalam surat tersebut. Salah satu keterangan yang dapat dirujuk dalam hal ini yakni pandangan dari Imam Ibn Katsir bahwa tanaman Adas merupakan tanaman yang diketahui sebagaimana mestinya (Ibn Katsir, 2000).

Sedangkan dalam konteks ayat tersebut, penyebutan tanaman Adas bersamaan dengan sayur-sayuran, mentimun, bawang putih, dan bawah merah yang mana semua jenis tanaman tersebut merupakan permintaan dari kaum Yahudi kepada Allah melalui perantara Nabi Musa.

Permintaan beragam jenis tanaman tersebut di latar-belakangi oleh kebosanan yang melanda    Kaum    Yahudi    dengan    makanan    yang    selama    ini    mereka    makan, yakni Mannā (madu     putih, manis, segar     dan     sangat     digemari     orang-orang), serta Salwā (sejenis burung yang dagingnya paling enak dari segala burung). Hasbi As Siddiqy 1963. Dalam beberapa literatur menyebut bahwa Adas merupakan tanaman yang diberkati oleh tujuh puluh Nabi. Termasuk oleh Nabi Muhammad SAW.

Para ahli nutrisi menilai bahwa makanan yang terdiri dari kacang Adas (lentil) dan jenis biji-bijian lain merupakan jenis makanan yang berprotein lengkap. Lentil juga memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, termasuk isoleucine dan lysine, kelompok asam amino esensial. Ia merupakan sumber protein murah dan banyak dimanfaatkan penganut vegetarian.

Terdapat berbagai macam lentil telah dibudidayakan, dengan masing-masing jenis memiliki terkstur dan rasa yang unik. Di antaranya: Kacang lentil coklat, merupakan varian paling umum yang memiliki rasa bersahaja dan pedas. Biasanya akan menjadi lunak setelah dimasak 30-40 menit, namun tetap mempertahankan bentuknya.

Terdapat juga lentil hijau, yang ukurannya sedikit lebih kecil dari lentil coklat. Teksturnya cenderung bertahan dan rasanya lebih enak saat dimasak, dan rasanya lebih kuat.

Sebaliknya, lentil merah lebih lembut dan umumnya tidak mempertahankan bentuknya pada saat dimasak. Hal tersebut menjadikannya sebagai bahan pengental yang sempurna seperti dalam pembuatakn sup atau bubur (Bachari).

KANDUNGAN LENTIL

Dalam satu porsi kacang lentil yang setara dengan 198 gram mengandung 230 kalori, 39,9 gram kabohidrat, 17,9 gram protein, 15,6 gram serat, 0,8 gram lemak, vitamin B1 22%, Vitamin 90%, Mangan 49% dan Fosfor 36%. Dengan kandungan tersebut lentil sering kali menjadi makanan favorit bagi vegetarian karena mengandung potein yang tinggi. Bahkan kabarnya kacang ini dapat menawarkan segudang khasiat bagi kesehatan tubuh.

Sejak dahulu kala, lentil di Timur Tengah dipercaya sebagai makanan yang dapat membantuk meningkatkan konsentrasi. Dibawah ini beberapa manfaat yang diperoleh ketika mengkonsumsi kacang lentil.

MANFAAT LENTIL

1. Mengandung polifenol tinggi

Salah satu manfaat kacang lentil bagi tubuh yaitu kandungan polifenol yang tinggi berguna mencegah berbagai penyakit. Dikatakan bahwa polifenol pada jenis kacang ini bersifat anti oksidan,  antibakteri,  anti-peradangan,  dan  antivirus.  Bahkan,  kacang  lentil  juga  berguna untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit kanker, seperti tiroit dan hati.

2. Membantu menjaga kesehatan jantung

Selain mengandung polifanil yang tinggi, manfaat lain yang bisa kita dapatkan dari kacang lentil yakni membantu menjaga kesehatan jantung. Dikarekan kandungan serat, asam folat, dan kalium yang cukup tinggi sehingga mampu mendukung kesehatan jantung. Pasalnya, saat asupan serat terpenuhi dapat menurunkan kadar koresterol jahat.

Lentil juga dapat melindungi jantung dan dapat menurunkan berat badan. Sudah banyak diketahui  bahwa berat  badan  berlebih  atau obesitas  dapat  meningkatkan  resiko  penyakit jantung. Oleh karena itu , mengkonsumsi lentil yang kaya akan serat dapat membantu menurunkan asupan makan secara keseluruhan karena merasa cepat kenyang.

3. Bermanfaat untuk ibu hamil

Pada bahan makanan ini terkandung folat yang tinggi sehingga memberikan keistimewaan tersendiri untuk ibu dalam masa hamil. Kandungan folat dapat membatu mencegah cacat tabung saraf pada bayi yang baru lahir. Vitamin esensial tesebut juga dapat mengurangi resiko diabetes gestasional, yakni diabetes yang hanya bisa dialami pada ibu hamil.

4. Memperlancar BAB

Serat yang terdapat dalam kacang lentil, baik larut maupun tidak larut, merupakan alasan mengapa kacang ini baik untuk melancarkan BAB dan sistem pencernaan. Serat yang tidak larut  membatu  pergerakan  usus  agar  lebih  teratur  dan  mencegah  sembelit.  Selain itu memakan lentil juga bermanfaat bagi pertumbuhan bakteri baik dalam usus.

5. Menjaga kesehatan tulang dan gigi

Kandungan kalsium yang tinggi pada kacang lentil terbukti manjur dalam menjaga kesehatan tulang serta gigi. Dengan mengkonsumsinya dengan rutin maka kepadatan tulang dan gigi akan terjaga sehingga mencegah terjadinya osteoporosis atau pengkroposan tulang.

(WALLAHU A’LAM)

(SILAHKAN DIBUKTIKAN)