SAFFRON
SAFRON
الزعفران
Saffron, Crocus Sativus (Latin), merupakan tanaman
berbunga yang telah dibudidayakan lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Saffron berasal dari Yunani, tapi
banyak ditemukan di beberapa negara seperti Iran, Maroko, India, dan
Afganistan. Tanaman ini memiliki bunga berwarna ungu hingga biru muda dan
memiliki tiga putik yang berwarna merah tua di bagian tengahnya. Bagian putik ini lah yang merupakan salah satu rempah
termahal di dunia. Putik Saffron digunakan sebagai minuman (teh) dan berbagai
masakan untuk memberikan warna, aroma, dan rasa yang khas. Saffron dapat kita temui dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Rasulullah saw ditanyai mengenai pakaian apa yang harus dikenakan oleh orang yang
sedang ihram, dan beliau bersabda: “Tidak boleh mengenakan
kemeja, serban, celana panjang, gamis, atau pakaian tersentuh safran.”
Penjelasan Perspektif Al-Qur’an, Hadits dan Sains
Dalam agama Islam, terdapat penekanan pada kebijaksanaan dalam penggunaan sumber daya alam dan barang-barang yang berharga. Hadits di atas adalah salah satu contoh bagaimana Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam untuk berhati-hati dalam menggunakan barang-barang mahal, termasuk safron, demi menjaga sumber daya dan menghindari pemborosan.
Terdapat hadits yang membahas manfaat dan kegunaan safron. Salah satu hadits yang terkenal adalah hafits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Safron adalah rempah-rempah yang paling mahal harganya di dunia ini. Maka barangsiapa yang memilikinya, hendaklah dia tidak memboroskannya kecuali untuk sesuatu yang sangat penting.”
Hadits ini menggarisbawahi nilai tinggi dan mahalnya safron, dan mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak memboroskan safron, tetapi menggunakannya dengan bijak hanya untuk keperluan yang penting.
Tanaman saffron memiliki umbi yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan. Dari umbi ini, tumbuh daun-daun yang sangat tipis dan panjang. Bunga saffron memiliki warna ungu keunguan yang khas. Bagian yang paling berharga dari bunga ini adalah putik atau stigma yang berwarna merah tua yang dikenal sebagai “saffron.” Setiap bunga biasanya memiliki tiga stigma, dan untuk menghasilkan satu kilogram saffron diperlukan ribuan bunga.
Tanaman saffron umumnya melewati siklus hidup tahunan. Masa berbunga biasanya terjadi pada musim gugur, setelah berbunga, tanaman akan beristirahat selama beberapa bulan, dan kemudian daun-daun dan bunga akan mati kembali. Pada musim semi berikutnya, tanaman akan mulai tumbuh kembali dari umbi. Tanaman saffron tumbuh paling baik di daerah yang memiliki iklim subtropis hingga iklim sedang. Saffron membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Adapun pemanenan saffron dilakukan secara manual. Stigma bunga dipetik dengan hati-hati untuk memastikan kualitasnya. Karena kuantitas saffron yang diperoleh dari setiap bunga sangatlah kecil, sehingga menjadikan saffron salah satu rempah-rempah termahal di dunia.
KANDUNGAN
Saffron telah digunakan sejak zaman kuno untuk keperluan kuliner, obat-obatan, dan sebagai pewarna alami. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa saffron memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, serta dapat memiliki manfaat kesehatan seperti meningkatkan suasana hati.
Terdapat berbagai macam zat dan senyawa dalam tanaman saffron, di antaranya:
1. Crocin, yang juga memberikan rasa dan aroma khas, senyawa inilah yang memberikan warna kuning-bening pada safron, senyawa ini merupakan pigmen yang larut dalam air ketika direndam pada air.
2. Safranal yang senyawa yang memberikan aroma karakteristik saffron. Ini adalah senyawa volatil yang terbentuk dari krocin selama pemrosesan atau pemanasan safron.
3. Picrocrocin memberikan rasa pahit pada saffron, ketika stigma safron direndam dalam air atau cairan lainnya, picrocrocin dapat terhidrolisis menjadi safranal dan glukosa, yang membantu menghasilkan aroma yang khas.
4. Karotenoid: Selain senyawa-senyawa di atas, safron juga mengandung beberapa karotenoid, termasuk zeaksantin, lutein, dan kroketin. Karotenoid ini adalah antioksidan yang memberikan manfaat kesehatan.
5. Vitamin dan Mineral: Safron juga mengandung beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin C, riboflavin (vitamin B2), dan mangan dalam jumlah kecil. Meskipun jumlahnya tidak signifikan dalam porsi yang umumnya digunakan, ini tetap memberikan nilai gizi yang sedikit pada safron.
6. Zat Antioksidan: Komponen-komponen di dalam safron, termasuk karotenoid dan safranal, memiliki aktivitas antioksidan, yang berarti mereka dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas
Dengan keunikan morfologinya dan kandungan senyawa-senyawa kimiawi yang dimiliki tanaman saffron, merupakan salah satu tanaman yang sangat istimewa dan berharga dalam konteks kuliner dan kesehatan. Safron memiliki potensi manfaat kesehatan, termasuk sifat antiinflamasi, antioksidan, dan peningkatan mood. Dalam pengobatan tradisional, safron digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan.
Kandungan-kandungan ini memberikan rasa, aroma, dan warna yang khas pada safron. Selain itu, safron juga telah dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan potensial, seperti sifat antiinflamasi, peningkatan mood, dan bahkan efek positif pada kondisi kesehatan tertentu seperti depresi dan kecemasan. Namun, penting untuk digunakan dengan bijak dan dalam jumlah yang wajar, karena harga safron yang tinggi dan sensitivitas terhadap dosis yang tinggi dapat membuatnya tidak terjangkau bagi banyak orang.
MANFAAT
Tanaman safron (Crocus sativus) memiliki berbagai manfaat, terutama berasal dari serbuk kuningnya yang dikenal sebagai safron. Berikut adalah beberapa manfaat utama tanaman safron:
1. Penggunaan Kuliner
Sebagai Pewarna dan Pemberi Aroma, Safron digunakan sebagai pewarna alami dan pemberi aroma pada makanan dan minuman. Serbuk kuningnya memberikan warna kuning keemasan yang khas dan aroma unik pada hidangan.
2. Keperluan Medis
Safron mengandung senyawa-senyawa antioksidan, seperti crocin dan safranal, yang dapat membantu melawan radikal bebas dan menjaga kesehatan sel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa safron memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu dalam mengurangi peradangan di tubuh.
3. Penggunaan Tradisional
Safron telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, kecemasan, dan insomnia.
4. Penyelidikan Kanker
Beberapa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa senyawa-senyawa safron dapat memiliki potensi anti-kanker, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme dan efeknya pada manusia.
5. Pemeliharaan Kesehatan Mental
Safron telah dikaitkan dengan potensi manfaat dalam menjaga kesehatan mental. Beberapa studi menunjukkan bahwa safron mungkin memiliki efek positif pada mood dan dapat membantu mengatasi depresi ringan hingga sedang.
6. Penggunaan Kecantikan
Safron dapat digunakan dalam produk perawatan kulit karena kandungan antioksidannya. Hal ini dapat membantu melawan penuaan dini dan meningkatkan kesehatan kulit.
(WALLAHU A’LAM)
(SILAHKAN DIBUKTIKAN)