BASIL

SELASIH

الريحان

Selasih, Ocimum Basilicum (Latin), adalah tanaman rempah-rempah yang banyak digunakan dalam berbagai masakan di seluruh dunia. Selasih merupakan satu jenis dengan Kemangi di Indonesia. Tanaman ini juga merupakan tanaman herbal yang memiliki beragam varietas dengan aroma dan rasa yang berbeda. Selasih memiliki banyak kandungan nutrisi dan gizi sehingga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Tanaman ini berasal dari wilayah Asia Tengah dan Selatan yang dapat tumbuh hingga ketinggian sekitar 30-60 cm, daunnya berwarna hijau gelap berbentuk oval, dan memiliki permukaan bergigi. Tanaman ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional seperti antiseptik, antiinflamasi, dan untuk mengatasi masalah pencernaan. Selasih disebut secara tidak langsung dalam Al-Qur’an. 

PENJELASAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN, HADITS DAN SAINS

Dalam hadits disebutkan bahwa:

قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ

Nabi saw bersabda: Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an adalah seperti Ar Raihanah, aromanya sedap, tetapi rasanya pahit. (HR. Bukhari: 4671)

Dalam hadits ini Rasulullah menjelaskan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an maka ia seperti basil, yang memiliki aroma sedap namun rasanya pahit.

Basil (Ocimum basilicum) atau selasih adalah tanaman herba yang termasuk dalam famili Lamiaceae. Basil adalah tanaman rempah-rempah yang sangat populer karena rasa dan aroma khasnya.  Ada berbagai jenis dan varietas basil di dunia, seperti sweet basil (basil manis), Thai basil (basil Thailand), lemon basil (basil jeruk), dan lain-lain yang tentunya memiliki karakteristik unik dalam hal rasa, aroma, dan penampilan.

Tanaman ini digunakan dalam berbagai masakan dari berbagai budaya dan memiliki manfaat potensial untuk kesehatan. Budidaya basil juga relatif mudah, membuatnya menjadi tambahan yang berharga untuk taman atau dapur Anda.

Basil merupakan tanaman semusim yang biasanya tumbuh hingga ketinggian sekitar 30 hingga 60 sentimeter, daunnya berwarna hijau gelap, berbentuk oval, dan memiliki permukaan bergigi. Daun basil mengandung minyak esensial yang memberikan aroma dan rasa khas. Batang basil beruas dan memiliki cabang-cabang yang tumbuh dari ketiak daun. Basil dapat berbunga yang berwarna putih, merah muda, atau ungu, sedangkan akar basil merupakan akar serabut yang tumbuh dangkal. Sistem perakarannya membantu tanaman untuk menyerap air dan nutrisi dari tanah.

Basil dapat direproduksi melalui biji atau dengan cara stek. Biji basil biasanya ditanam langsung di tanah. Dalam hal pertumbuhan, tanaman basil umumnya cepat, dan masa panen dapat dilakukan setelah tanaman mencapai ukuran yang memadai. Basil memerlukan sinar matahari yang cukup dan akan tumbuh optimal di lokasi yang terkena sinar matahari penuh.

Dalam tumbuhan basil mengandung minyak esensial, seperti eugenol, linalool, dan citronellol, yang memberikan aroma dan rasa khas yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi, selain itu basil juga mngandung senyawa aktif seperti flavonoid dan polifenol yang memiliki potensi antioksidan dan sifat antimikroba.

Tanaman ini sering digunakan sebagai bahan dalam berbagai hidangan kuliner, termasuk pasta, pesto, salad, dan hidangan Asia, dalam budaya tertentu basil juga digunakan sebagai pengobatan tradisional sebagai antiseptik, antiinflamasi, dan untuk mengatasi masalah pencernaan. Dalam beberapa studi menunjukkan bahwa basil dapat memiliki manfaat kesehatan, termasuk potensi untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.

KANDUNGAN DAN MANFAAT

Tanaman basil mengandung berbagai nutrisi penting yang membuatnya menjadi tambahan yang baik dalam makanan. Berikut adalah beberapa kandungan nutrisi dalam tanaman basil:

1. Vitamin:

   – Vitamin K: Basil mengandung vitamin K dalam jumlah yang signifikan, yang penting untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang.

   – Vitamin A: Terdapat provitamin A (beta-karoten) dalam basil, yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh.

2. Mineral:

   – Kalsium: Basil mengandung kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.

   – Zat Besi: Ini adalah mineral penting yang berperan dalam transportasi oksigen dalam darah.

3. Antioksidan:

   – Basil mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan polifenol, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.

4. Serat:

   – Basil mengandung serat diet, yang penting untuk pencernaan yang sehat dan dapat membantu mengatur kadar gula darah.

5. Nutrisi Mikro:

   – Basil mengandung nutrisi mikro seperti magnesium, potassium, dan mangan dalam jumlah yang cukup. Nutrisi ini berperan dalam fungsi tubuh yang penting seperti kontraksi otot, keseimbangan elektrolit, dan metabolisme.

6. Minyak Atsiri:

   – Basil menghasilkan minyak atsiri, terutama eugenol, yang memberikan aroma khas basil dan juga memiliki potensi sifat anti-inflamasi dan antimikroba.

(WALLAHU A’LAM)

(SILAHKAN DIBUKTIKAN)