Solo, 08-09 Agustus 2024 – Masjid Raya Sheikh Zayed Solo (MRSZS) menyelenggarakan rapat kerja tahunan di Tawangmangu. Dengan mengusung motto “Innovatif, Inspiratif, Moderat, dan Profesional,” acara ini bertujuan untuk memperkuat arah dan muhasabah pengelolaan masjid yang menjadi ikon toleransi dan komunikasi lintas budaya di Indonesia.

KH Abdul Karim, Wakil Imam Besar MRSZS, memberikan arahan kepada peserta rapat kerja dengan mengingatkan pentingnya rasa syukur kepada Allah SWT. “Kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT karena bisa dipilih oleh-Nya untuk mengurusi salah satu rumah Allah SWT,” ungkapnya. Beliau juga menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan masjid, mengingat salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan di hari kiamat adalah mereka yang hatinya selalu berhubungan dengan masjid. “Kita harus selalu semangat untuk memberi kontribusi kita kepada masjid kita,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Munajat, Direktur MRSZS, menyampaikan bahwa Masjid Raya Sheikh Zayed Solo adalah hibah dari Sheikh Muhammad bin Zayed kepada Presiden Joko Widodo, sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab. Berdiri di tanah milik Kementerian Agama Kota Surakarta, MRSZS memiliki visi untuk menjadi yang terdepan dalam mempromosikan budaya Islam yang toleran dan komunikasi lintas budaya.

Munajat juga menekankan pentingnya memberikan solusi terbaik dalam pengelolaan masjid yang efektif, efisien, dan cepat. “Tugas kita sebagai pengelola masjid adalah memberikan solusi yang terbaik itu adalah efektif, efisien, dan cepat,” tegasnya. Kebersihan masjid, menurut beliau, adalah garda terdepan dalam pengelolaan. Ia juga mengingatkan bahwa setiap masalah harus dipecahkan menjadi masalah kecil untuk menemukan solusinya dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. “Kalau ada masalah jangan dibiarkan, harus ada langkah konkrit. Lihat pola kegiatan yang sukses dan gagal, yang gagal kita cari solusinya,” jelasnya. Munajat mengakhiri dengan menekankan bahwa cara kerja di MRSZS harus selalu antisipatif.

Rapat kerja ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan pengelolaan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, sehingga dapat terus menjadi inspirasi dan model dalam promosi budaya Islam yang toleran di Indonesia dan dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *